Anyaman merupakan aktivitas silang menyilang maupun tindih menindih. Bahan yang kamu perlukan untuk menganyam ada beragam. Diantaranya adalah rotan, akar, lidi, bulu, dan lain-lain. Selain bahannya yang beragam, fungsinya pun juga. Pada umumnya, anyaman berfungsi untuk barang sehari-hari. Namun, ada juga untuk bahan arsitektur. Berikut ini tips membuat kerajinan dari anyaman yang berfungsi untuk barang sehari-hari. Baca Juga Lebih dari Hobi, Intip Peluang Cuan dari Papercraft Yuk!1. Tikar Anyaman Tikar Anyaman Mendong Sumber gambar Tikar anyaman dapat dibuat dari beragam bahan. Salah satunya adalah tanaman mendong. Cara membuat tikar dari bahan ini memiliki tahapan yang panjang. Singkatnya, kamu perlu menjemur serta memisahkan tanaman mendong berdasarkan panjang batangnya. Setelah sudah siap, tanaman mendong tadi diberi warna dengan dicelup. Selanjutnya, masuk ke tahap penenunan. Pada tahap penenunan ini, penenun akan menginjak salah satu alat yang penginjek. Ketika hasil tenunan sudah mencapai ukuran yang sesuai, kamu perlu menjahitnya agar tepian kain tidak terlepas. 2. Kursi Anyaman Kursi Anyaman Sumber gambar Ada 4 tahap yang perlu kamu lakukan untuk membuat kursi anyaman ini. Tahap pertama adalah membuat kerangka kursi. Untuk membuat kerangka kursi yang diinginkan, kamu perlu alat pembengkok. Tahap kedua adalah penganyaman. Kegiatan anyaman ini berfungsi untuk menutup kerangka kursi. Setelah dianyam, rekatkan menggunakan pake tembak atau staples manual. Kemudian, tahap yang ketiga adalah memberi warna dasar pada kursi. Setelah itu, masuk ke tahap empat yakni finishing. Dalam tahap ini, kamu perlu mengaplas gar dapat menghilangkan bulu-bulu rotan agar tidak terkena kulit. Selain itu juga berguna menghaluskan permukaan yang semula kasar. Baca Juga Ini Tips Bikin Kerajinan Berbahan Kain Flanel yang Tidak Banyak Dilakukan Orang3. Piring Anyaman Piring Lidi Anyaman Sumber gambar Piring anyaman khususnya piring lidi anyaman merupakan jenis piring yang memiliki fungsi yang beragam. Kamu dapat menggunakan dengan tujuan estetika seperti hiasan dinding atau bahkan untuk tujuan fungsional seperti sebagai wadah makan. Cara membuat piring lidi anyaman ini adalah kamu perlu menyiapkan lidi yang basah agar mudah membentuknya. Kemudian, mulai anyaman di bagian tengah. Setelahnya, anyaman tadi akan terjadi sebuah proses penyambungan lidi. Biasanya ini terjadi untuk piring yang mempunyai diameter yang besar. Selanjutnya, kamu perlu memplitur piring lidi anyaman agar tampak mengkilap.Jarum Pernak-pernik seperti kancing, mata, pita dan lain-lain. Cara Membuatnya : Siapkan daun pandan yang telah dipanen dan dibuang duri-duri nya. Lalu, potong daun pandan sesuai dengan ukuran anyaman. Potongan daun pandan tersebut lalu direbus selama 30 menit yang bertujuan untuk menghilangkan getah daunnya. SECARA administratif, Desa Sendang Sari terletak di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman. Namun, secara geografis desa ini lebih dekat dengan Kabupaten Kulon Progo. Sendang Sari dan Kab. Kulon Progo memang hanya dibatasi oleh Sungai Progo, atau yang biasa disebut orang asli Jogja sebagai Kali Progo. Karenanya, Suroso–teman kos yang asli Sendang Sari, sering bercanda kalau ia bisa bolak-balik Sleman-Kulon Progo dalam waktu kurang dari 5 menit. Ya, cukup seberangi saja Sungai Progo, maka sampailah kita di wilayah Kulon Progo. Sendang Sari merupakan desa penghasil mendong, tanaman yang biasa dijadikan sebagai bahan pembuat tikar selain pandan. Secara sekilas tanaman ini seperti padi, namun jika diperhatikan sangat berbeda sekali. Masyarakat Sendang Sari menjadikan mendong sebagai tanaman andalan setelah padi. Masa tanam mendong pun biasanya setelah masa panen padi. Satu hal yang membuat mendong menjadi favorit petani Sendang Sari, tanaman ini cukup ditanam sekali saja. Setelah dipanen, biasanya panen pertama sekitar 1-2 bulan, akar-akar yang masih tersisa akan menumbuhkan mendong-mendong baru yang bisa dipanen terus-menerus. Panen tanpa henti ini hanya bisa distop jika petani memberangus habis akar mendong agar dapat tanah ditanami tumbuhan lain. Mengurus mendong juga tidak sulit. Paling tidak, tanaman ini tidak serewel padi meskipun sama-sama ditanam di sawah. Hanya saja, tentu bakal ada perbedaan antara mendong yang diurus baik-baik dipupuk, pengairan cukup, gulma dibersihkan dengan mendong yang diurus ala kadarnya saja. Dan, untuk masing-masing kualitas ada perbedaan harga yang cukup mencolok. Sayangnya, saya lupa berapa kisaran harga yang dulu pernah diceritakan seorang petani ketika saya berwisata ke Sendang Sari. Sebagaimana umumnya sentra penghasil sesuatu hasil bumi, di Sendang Sari mendong bertebaran. Kita bisa melihat di depan tiap-tiap rumah penduduk ada tumpukan mendong kering yang diikat dalam gulungan besar-besar. Mendong-mendong tersebut sudah siap jual. Yang jadi persoalan, petani Sendang Sari menggantungkan sepenuhnya penjualan mendong hasil panen mereka ke pengepul yang biasa berkeliling kampung-kampung mencari mendong berkualitas. Kalau tak ada pengepul yang datang, alamat mendong bakal terus tertumpuk sampai dimakan rayap atau lapuk ditempa panas dan hujan. Mendong setelah dipanen jadi semakin dramatis karena mendong Sendang Sari dipasarkan untuk pengrajin di daerah Jawa Barat. Pengepul yang biasa keluar-masuk kampung adalah kepanjangan tangan dari pengrajin luar daerah tersebut. Karena hanya bergantung pada satu daerah dan satu sistem penjualan, petani-petani mendong Sendang Sari terpaksa terus menumpuk hasil panen mereka jika tak ada pembeli yang datang. Padahal, kalaupun terjual petani masih harus mengelus dada karena harganya anjlok drastis. Sangat disayangkan Sendang Sari sebagai sebuah sentra penghasil mendong tidak mempunyai pengrajin yang dapat mengolah sendiri hasil panen tersebut sebagai barang yang siap jual. Kalau saja ada pengrajin lokal yang siap menampung hasil panen petani Sendang Sari, masalah menumpuknya hasil panen dapat teratasi. Masalah lain memang bisa saja muncul, yakni persoalan distribusi hasil kerajinan. Namun ini dapat diatasi secara kreatif dengan melakukan penjualan melalui internet, dititip-jualkan ke swalayan/supermarket, atau sekalian menggandeng pemerintah daerah. Toh, sekarang Pemda sangat peduli dengan aktivitas kreatif seperti ini. Itulah sebabnya ketika Suroso, teman saya yang asli Sendang Sari tersebut, bingung merancang-rancang apa yang akan ia lakukan setelah lulus dari Universitas Ahmad Dahlan UAD, saya nyeletuk agar ia pulang saja ke Sendang Sari. Ada banyak hal yang bisa ia lakukan di tempat asalnya terbut. Repotnya, teman saya ini bercita-cita menjadi guru dan telah merintis karir sebagai guru privat serta guru pengganti di sebuah SMA di Jogja. Harus diakui, prospek guru–terutama guru privat–jauh lebih cerah di Jogja. Kalau akhirnya teman ini memilih menekuni karir di Jogja, entah sampai berapa lama petani mendong di Sendang Sari harus menunggu kehadiran generasi muda desanya yang peduli pada mereka. Foto-foto Koleksi pribadi.
Bahan kerajinan tangan banyak sekali jenisnya. Start dari limbah sampai bahan nan bersumber terbit bendera yang palamarta lingkungan. Salah satu bahan kerajinan yang berasal dari pan-ji-panji yaitu mendong. Korban ini biasanya digunakan bak bahan dasar dalam pembuatan tikar. Apa sih Mendong itu? Mungkin bakal sebagian basyar suka-suka nan belum tahu seperti apa sebenarnya tanaman mensiang itu. Mendong adalah keberagaman tumbuhan rumput yang semangat di lahan berlumpur. Tanaman ini selalu tumbuh di daerah nan memiliki alat pencernaan air nan pas. Tanaman mendong biasanya merecup dengan tangga kira-duga fourscore sampai dengan 100cm. Pada umumnya mendong dijadikan bak target sumber akar untuk pembuatan tikar. Seiring dengan meningkatnya daya kreativitas pengrajin, kini mendong enggak belaka dijadikan laksana kasah sekadar, berbagai macam kerajinan berbahan dasar gelagah banyak sekali kita jumpai di pasaran misalnya tas, arena pensil, gelanggang tisu, sandal dan tidak-lain. Mendong nan dikenal sebagai bulan-bulanan baku palamarta mileu, dengan anyaman nan berwarna-warni memanglah tetap menarik bagi dilirik. Riuk satunya ialah kerajinan tas tangan mendong yang begitu diminati. Apalagi penjualannya masa ini sudah mampu menembus pasar luar negeri. Buat menghasilkan produk nan berkualitas, para pengrajin mendong pula harus pandai mencermati sistem produksi. Dimulai dari pengumpulan bahan biasa nan berkualitas, cara pengolahan purun hingga menghasilkan produk nan siap bikin dijual. Sistem penggarapan gelagah sendiri meliputi pencorakan mendong, pembuatan gemblengan serta perangkaian mendong menjadi kerajinan yang diinginkan. Selepas semua metode dijalankan maka kerajinan gelagah siap untuk di pasarkan. Keuntungan akan semakin besar sekiranya mensiang diberikan biji lebih serta diolah menjadi kerajinan yang lebih berbagai ragam. Cara Mengolah Mensiang Pokok kayu purun merupakan pokok kayu yang harus ditanam di lahan yang senantiasa basah. Tanaman ini dapat dipanen setakat lebih dari lima kali. Saat tahun panen mula-mula, mendong harus dibiarkan tumbuh sejauh enam bulan terlebih lalu, bau kencur dapat dipanen. Ketika panen kedua dan seterusnya hanya memerlukan perian sekeliling empat wulan. Tanaman mendong nan produktif bisa mencecah ketinggian 90 sampai 125 cm. Sebelum dijadikan bahan sah kerajinan, mendong yang sudah dipanen harus diproses berasal bahan bau kencur menjadi dagangan jadi siap anyam menerobos bilang tahapan. Dan tangga-tahapan tersebut adalah sebagai berikut. • Proses penjemuran Tanaman mensiang yang sudah dipotong dijemur selama suatu perian. Sesudah cengkar dipisah-pisahkan sesuai dengan besar dan tinggi batangnya, kemudian masing-masing diikat menjadi satu ukuran tertentu. Ikatan-kontak batang mendong itu kemudian dikepras, yaitu meratakan ujung-ujungnya dengan pendirian dipotong menggunakan destar. Batang mendong nan telah dikepras dirapikan kemudian dijemur lakukan kedua kalinya selama dua sampai dengan tiga jam. Kemudian interelasi-ikatan mayit mendong tersebut disimpan di internal rumah selama satu tahun agar bukan regas mudah patah. • Proses pencorakan Proses pencorakan mayit mendong menggunakan warna-dandan yang sering dipakai ialah bau kencur, sensasional, kuning, berma, dan ungu. Sementara itu bahan zat cat umumnya menggunakan pewarna gaun. Mayat purun yang telah selesai dijemur diberi corak dengan cara dicelup-celupkan ke dalam rebusan alias larutan zat pewarna nan dipanaskan sebatas mendidih, sesuai dengan warna nan diinginkan. Setelah proses pengecatan selesai, layon-batang mendong tersebut dijemur kembali selama 4 jam dengan harapan agar warnanya tidak luntur. Takdirnya mau memberikan lebih dari satu dandan, maka adegan yang belum diberi warna dicelupkan lagi ke internal zat pencelup lainnya. kemudian dijemur lagi. Sesudah itu batang-batang mendong tersebut dimasukkan ke dalam air sebentar agar batang tidak mudah putus. Sesudah kering, batang mendong yang telah diberi warna tersebut siap bagi dianyam. • Proses penganyaman Membentuk kerajinan mensiang lebih banyak mengikutsertakan tenaga kerja dibandingkan dengan kerajinan rekam. Karena kerajinan bordir sudah menunggangi tenaga mesin. Sementara itu kerajinan mendong, terutama proses penganyaman, masih menggunakan radas penganyam tradisional dan target baku tidak yang dibutuhkan yaitu utas polyester. Kaidah Membuat Kerajinan dari Gelagah Langkah pertama ialah takhlik abstrak pada daluang kubus berukuran lebat. Misalnya membuat tas, dompet maupun gamparan. Setelah pola terbimbing, kemudian plano kubus dipotong dengan gunting atau pisau cutter. Model-paradigma kubus yang sudah dipotong kemudian dilapisi dengan ramin mendong yang direkatkan dengan lem. Setelah ramin mendong melekat puas karton secara keseluruhan, kemudian baru dikreasikan menjadi dagangan yang diinginkan. Seharusnya bekas potongan ramin purun pada adegan tepi kerajinan enggak terlihat, maka bisa dilakukan dengan kaidah melipat bagian got mendong atau dengan kaidah dikelim dengan kain atau bisban lalu dijahit. Cak bagi mempercantik kerajinan nan dihasilkan bisa ditambahkan manik-manik maupun ornamen bunga dengan teknik sulam reben ataupun sulam benang. Demikianlah artikel nan mengulas tentang salah suatu jenis tanaman nan cak semau di Republic of indonesia sebagai sumber daya alam yang boleh diambil manfaatnya. Membuat Kerajinan mulai sejak Anyaman Mendong adalah salah suatu cara merebus dan memanfaatkan sumber daya standard yang sudah disediakan oleh Allah bakal kita.
.